Kader Muda NU dan Dosen UNU Lampung Raih Gelar Doktor

Kader Muda NU dan Dosen UNU Lampung Raih Gelar Doktor

Pada Senin (12/8), Program Sekolah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Sidang Disertasi Promosi Doktor pada jurusan Studi Islam. Sidang ini tampak rampai dikunjungi oleh peserta hadirin, penguji, dan tak luput pula pihak keluarga turut hadir dalam jalannya sidang Promosi Doktor.

Tema Disertasi yang diujikan berjudul “Integrasi Islam dan Sains dalam Pembelajaran di SMA Al-Azhar Syifa Budi Solo”. Kajian ini merupakan studi lapangan yang dilakungan di kota Solo.

Selama kurang lebih 3 jam, saudara Mahmudi berhasil mempertahankan riset disertasinya dihapadan para penguji dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.

Jajaran Kepengurusan PCNU Lampung Timur dan civitas akademik UNU Lampung turut bergembira dengan adanya Promosi Doktor tersebut, mengingat saudara Mahmudi merupakan kader muda NU Lampung Timur dan merupakan dosen pada matakuliah Pendidikan Islam di kampus UNU Lampung.

Tema yang diangkat dalam disertasi ini cukup menarik, yakni mengkaji tentang model Integrasi Islam dan Sains yang merupakan salah satu model sistem pembelajaran mutakhir yang dikembangkan di kampus-kampus Islam di Indonesia.

Integrasi Islam dan Sains bertujuan untuk mengembangkan seperangkat metodologi baru dalam kajian Islam, di mana Islam sebagai ajaran agama diintegrasikan atau dikolaborasikan dengan sains modern. Sehingga, dari kolaborasi keilmuan ini, melahirkan metodologi baru dalam pengkajian Islam.

Metodologi baru yang bercorak integrasi dan interkoneksi antara Islam dan Sains kiranya dapat menjadi perangkat berpikir guna menyelesaikan persoalan-persoalan umat yang tidak hanya berbasis kepada ajaran-ajaran normatif Islam saja, tetapi juga melibatkan dimensi keilmuan modern.

Penting disampaikan bahwa problem-problem baru telah muncul seiring dengan perkembangan zaman, bila Islam tidak mau membuka diri terhadap perkembangan zaman, maka akan sulit beradaptasi dengan perubahan zaman tersebut. Akibatnya, banyak persoalan keumatan tidak akan bisa diselesaikan dengan memuaskan, bahkan akan menemukan jalan buntu.

Kiranya, hasil riset disertasi yang dilakukan oleh saudara Mahmudi mampu menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah Islam lainnya dalam mengembangkan kurikulum baru berbasis Islam dan Sains agar kajian-kajian keislaman bisa lebih melebar dan menjangkau luas pada aspek-aspek yang lebih kontekstual.

Islamadina.org – News

Editor: Rohmatul Izad

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *