Tiga Model Keberpihakan
jttc.co.id

Tiga Model Keberpihakan

Oleh: Zapurlkhan

Ada tiga macam keberpihakan. Tipe pertama, keberpihakan seseorang pada prinsip kebenaran. Ketika ia mendukung seorang tokoh misalnya, hal itu karena sang tokoh memperjuangkan prinsip-prinsip kebenaran. Selama sang tokoh memperjuangkan kebenaran, ia akan senantiasa mendukung.

Tapi kalau sang tokoh mulai menyimpang dan melanggar prinsip-prinsip kebenaran dengan melakukan rekayasa secara licik, mengeksploitasi kekuasaannya dengan vulgar, bahkan mencederai hati nurani publik atau mengangkangi konstitusi, mereka dengan legowo akan melepaskan dukungannya kepada sang tokoh.

Bagi mereka, mulianya kebenaran melampaui kebesaran sang tokoh. The truth beyond the person. Sayangnya, tipe yang pertama ini tidak begitu banyak. Cuma sedikit. Bahkan mungkin segelintir.

Tipe kedua, keberpihakan pada sang tokoh lebih dominan daripada prinsip kebenaran. Orang-orang dalam kategori kedua ini, memang sering mendukung tokoh-tokoh publik yang memperjuangkan kebenaran.

Tapi tatkala sang tokoh idolanya menyimpang dari prinsip-prinsip kebenaran, mereka tetap membela dan mendukung sang tokoh. Bagi mereka, sang tokoh lebih penting daripada kebenaran itu sendiri, tidak peduli sang tokoh idolanya telah menyimpang dari prinsip-prinsip kebenaran, dengan melakukan rekayasa secara licik, mengeksploitasi kekuasaannya dengan vulgar, bahkan melanggar aturan atau mengangkangi konstitusi.

Fanatisme buta pada sang tokoh membuat nalar kritis dan nalar sehat mereka tidak lagi berfungsi.

Bagi mereka, kebesaran sang tokoh melampaui kebenaran. The person beyond the truth. Tipe kedua ini, cukup banyak.

Tipe ketiga, keberpihakan pada kepentingan yang menguntungkan mereka. Orang-orang ini tidak peduli dengan prinsip-prinsip kebenaran dan tokoh-tokohnya. Kalau sang tokoh menguntungkan mereka, orang-orang ini akan mendukung sang tokoh tidak peduli siapapun orangnya.

Mereka digerakkan demi keuntungan dan kepentingan dirinya dan kelompoknya. Kalau dirinya dan kelompoknya akan mendapat keuntungan, fasilitas, jabatan dan kekuasaan yang lebih nyaman, maka mereka akan mati-matian mendukung sang tokoh untuk menjadi pemimpin, meskipun jauh di lubuk hatinya mereka tahu bahwa sang tokoh tidak layak menjadi pemimpin.

Tapi karena mereka sadar bahwa pundi-pundi kepentingannya berada dalam kemenangan sang tokoh, maka mereka akan mendukung sang tokoh dengan cara apapun. Bagi mereka, segala kepentingan mereka jauh lebih penting ketimbang sang tokoh, apalagi prinsip kebenaran. The interest beyond the person and the truth.

Ironisnya, tipe yang terakhir inilah yang paling banyak. Kebanyakan. Mayoritas.

Bagaimanapun kondisinya, berusahalah untuk tetap menjadi tipe yang pertama. Jadilah yang sedikit. Jadilah yang segelintir.

Karena kata orang-orang bijak Bestari yang telah jauh perjalanan hidupnya: Tatkala seseorang selalu bersahabat dengan prinsip-prinsip kebenaran hidup, para malaikat di alam malakut sana akan selalu memberi applause sakral kepadanya. Selalu ada kredit spiritual. Selalu ada kredit transendental. Meskipun tak satupun mata-mata duniawi yang sudi memandang wajahnya.

Zaprulkhan. Dosen di IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *