Menggugat “Kemerdekaan” Negara Maritim
freedomsiana.id

Menggugat “Kemerdekaan” Negara Maritim

Oleh: M. Hadziq Qulubi

Sejarah mencatat bahwa Indonesia sebagai negara maritim sangat erat kaitannya dengan letak geografisnya yang strategis di antara dua samudra (Samudra Hindia dan Samudra Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia). Kepulauan Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, yang menjadikannya salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Sejarah panjang tersebut menorehkan ringkasan tentang Indonesia sebagai negara maritim, dan HARUS di sounding kan melalui momen hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia:

1. Kerajaan Maritim Kuno

  1. Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 hingga 13): Salah satu kerajaan maritim terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia yang berpusat di Sumatra. Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara, menguasai Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan utama antara India dan Tiongkok. Sriwijaya juga memiliki angkatan laut yang kuat untuk melindungi kepentingan dagangnya.
  2. Kerajaan Majapahit (abad ke-13 hingga 15): Berbasis di Jawa Timur, Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada. Majapahit juga merupakan kerajaan maritim yang memiliki pengaruh luas di Nusantara dan bahkan sampai ke Semenanjung Malaya, Filipina, dan wilayah lain di Asia Tenggara.

2. Perdagangan Internasional

  1. Indonesia menjadi pusat perdagangan rempah-rempah sejak zaman kuno. Kepulauan Maluku, khususnya, dikenal sebagai “Kepulauan Rempah-rempah” karena produksi cengkeh, pala, dan rempah-rempah lainnya yang sangat berharga di pasar internasional.
  2. Banyak pedagang dari India, Tiongkok, Arab, dan kemudian Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris) datang ke Indonesia untuk berdagang. Hal ini membuat Indonesia menjadi pusat pertemuan berbagai budaya dan peradaban.

3. Kolonialisme dan Perubahan Struktur Maritim

  1. Kedatangan bangsa Eropa, dimulai dengan Portugis pada awal abad ke-16, mengubah lanskap maritim Indonesia. Para penjajah Eropa, terutama Belanda melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), berusaha menguasai jalur perdagangan maritim dan sumber daya alam di Indonesia.
  2. Belanda akhirnya mendirikan Hindia Belanda dan menguasai sebagian besar wilayah Nusantara, termasuk jalur perdagangan maritimnya.

4. Perang dan Diplomasi Maritim

Selama masa kolonial, banyak kerajaan-kerajaan maritim lokal yang berusaha melawan kekuasaan kolonial melalui perang dan diplomasi. Beberapa tokoh seperti Sultan Hasanuddin dari Makassar dan Sultan Agung dari Mataram dikenal dalam perjuangan melawan dominasi Belanda.

5. Era Modern dan Indonesia Merdeka

  1. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, laut tetap menjadi elemen penting dalam pembangunan dan pertahanan negara. Indonesia menegaskan dirinya sebagai negara kepulauan dengan menerapkan konsep “Wawasan Nusantara” yang menekankan pentingnya persatuan wilayah darat dan laut.
  2. Deklarasi Djuanda pada tahun 1957 adalah tonggak penting dalam sejarah maritim Indonesia, di mana Indonesia menyatakan bahwa perairan di antara pulau-pulau Indonesia adalah bagian dari wilayah kedaulatannya, yang kemudian diakui dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982.

6. Tantangan dan Pengembangan Maritim di Era Modern

Di era modern, Indonesia menghadapi berbagai tantangan seperti keamanan maritim, illegal fishing, serta pengelolaan sumber daya laut. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memperkuat sektor maritim dengan program-program seperti “Poros Maritim Dunia” yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, yang bertujuan untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia melalui pembangunan infrastruktur pelabuhan, penguatan armada laut, dan peningkatan perdagangan maritim.

Disamping sejarah panjang, momentum kemerdekaan juga harus melihat potensi laut Indonesia sangat besar dan beragam, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai yang panjang dan perairan yang luas. Potensi ini mencakup berbagai aspek ekonomi, ekologis, dan strategis, di antaranya:

1. Sumber Daya Perikanan

  1. Perikanan Tangkap: Laut Indonesia kaya akan berbagai jenis ikan, termasuk ikan pelagis (misalnya, tuna, cakalang, tongkol) dan ikan demersal (misalnya, kakap, kerapu). Potensi perikanan tangkap Indonesia diperkirakan mencapai jutaan ton per tahun.
  2. Perikanan Budidaya: Indonesia memiliki potensi besar untuk budidaya laut, seperti budidaya ikan, udang, dan rumput laut. Wilayah pesisir dan perairan yang tenang sangat ideal untuk budidaya ini, yang juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian.

2. Sumber Daya Mineral dan Energi

  1. Minyak dan Gas Bumi: Laut Indonesia, terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua, memiliki cadangan minyak dan gas yang cukup besar. Banyak ladang minyak dan gas lepas pantai yang telah dieksplorasi dan dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan energi domestik dan ekspor.
  2. Energi Terbarukan: Potensi energi laut, seperti energi gelombang, pasang surut, dan energi arus laut, mulai dikembangkan. Indonesia juga memiliki potensi besar dalam pengembangan energi angin lepas pantai dan tenaga surya yang berbasis di laut.

3. Keanekaragaman Hayati Laut

  1. Ekosistem Terumbu Karang: Indonesia memiliki sekitar 15% dari total terumbu karang dunia. Terumbu karang ini adalah rumah bagi ribuan spesies ikan dan organisme laut lainnya, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.
  2. Hutan Mangrove dan Padang Lamun: Hutan mangrove dan padang lamun di Indonesia memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir, termasuk sebagai tempat berkembang biak bagi berbagai jenis ikan dan satwa laut lainnya, serta dalam melindungi pantai dari erosi dan gelombang besar.

4. Pariwisata Bahari

  1. Wisata Bahari: Indonesia menawarkan berbagai destinasi wisata bahari yang terkenal di dunia, seperti Raja Ampat, Bunaken, Wakatobi, dan Bali. Wisata selam, snorkeling, dan ekowisata pesisir adalah sektor pariwisata yang berkembang pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal dan nasional.
  2. Kapal Pesiar: Dengan ribuan pulau yang menarik, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kapal pesiar, baik untuk pelayaran domestik maupun internasional.

5. Transportasi dan Jalur Perdagangan

  1. Jalur Pelayaran Internasional: Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok adalah jalur pelayaran internasional yang sangat penting. Jalur ini digunakan oleh kapal-kapal yang menghubungkan Timur Tengah, Asia Timur, dan Eropa, menjadikan Indonesia sebagai salah satu poros maritim dunia.
  2. Transportasi Laut Domestik: Dengan ribuan pulau, transportasi laut menjadi tulang punggung mobilitas antar pulau di Indonesia. Pengembangan pelabuhan dan armada laut nasional terus ditingkatkan untuk mendukung konektivitas dan perdagangan domestik.

6. Keamanan dan Pertahanan Maritim

  1. Keamanan Laut: Laut Indonesia memiliki posisi strategis yang penting untuk keamanan regional dan global. Oleh karena itu, pengawasan dan penjagaan perairan Indonesia sangat penting untuk mengatasi ancaman seperti pembajakan, penyelundupan, dan illegal fishing.
  2. Diplomasi Maritim: Sebagai negara dengan laut yang luas, Indonesia memainkan peran penting dalam diplomasi maritim, baik dalam konteks regional seperti ASEAN maupun dalam forum global.

7. Sumber Daya Genetik dan Bioteknologi

Sumber Daya Genetik Laut: Keanekaragaman hayati laut Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan bioteknologi, termasuk dalam bidang kesehatan, farmasi, dan industri. Mikroorganisme laut, misalnya, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obat-obatan baru dan produk bioteknologi lainnya.

8. Ekosistem Laut dan Mitigasi Perubahan Iklim

Penyerapan Karbon: Ekosistem laut seperti hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang berperan penting dalam menyerap karbon dan membantu mitigasi perubahan iklim. Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan ekosistem ini dalam upaya global mengatasi perubahan iklim.

Makna kemerdekaan di laut bagi Indonesia adalah refleksi dari kedaulatan, kebebasan, dan kemampuan negara untuk mengelola, memanfaatkan, serta menjaga wilayah lautnya secara mandiri dan berdaulat. Laut memiliki peran penting dalam identitas, ekonomi, dan pertahanan negara. sehingga kemerdekaan di laut bagi Indonesia tidak sekadar penguasaan wilayah, simbol kedaulatan, kebebasan, dan tanggung jawab dalam menjaga, memanfaatkan, dan melindungi sumber daya laut untuk kesejahteraan bangsa. tetapi juga mencerminkan identitas maritim Indonesia yang kuat dan peran strategisnya dalam kancah internasional.

Jalesveva jayamahe…!! Merdeka…

 

Hadziq Qulubi, Dosen Perikanan Universitas Nahdlatul Ulama Lampung

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *