Oleh: Husein Muhammad
Bisyr bin Harits al-Hafi, adalah sufi besar. Lahir di dekat kota Merv, Turkmenistan, Asia Tengah, pada, sekitar tahun 150 Hijriah /767 Masehi. “Al-Hafi” bermakna “yang telanjang kaki”. Ini adalah julukan orang kepadanya, karena Bisyr adalah pengelana yang telanjang kaki. Suatu hari Basyr bin Al Harits melihat seseorang yang sedang shalat khusyuk. Katanya:
مررت برجل من العُبَّاد بالبصرة وهو يبكي فقلت ما يُبكيك فقال أبكي على ما فرطت من عمري وعلى يومٍ مضى من أجلي لم يتبين فيه عملي
“Di Basrah, aku bertemu seorang saleh yang tekun ibadah. Ia duduk sendiri sambil menangis. Aku bertanya, “Apakah gerangan yang membuatmu menangis?”. Ia menjawab, “Aku menangis karena aku telah menyia-nyiakan umurku dan hari yang telah pergi. Ajalku makin dekat, namun belum jelas juga amalku (diterima atau tidak).” (Mujalasah wa Jawahir Al ‘Ilm, 1: 46).
Usia adalah waktu. Ia terus bergerak ke depan dan tak akan kembali. Perjalanan hidup manusia dan semua ciptaan Tuhan selalu berlangsung dalam siklus yg tetap dari tiada menjadi ada, tumbuh- tunas-remaja-besar, tua, lalu kembali bagai anak-anak kecil kemudian lenyap/tiada lagi. Al-Quran menyebutkan ini dengan cara lain yang indah :
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (سورة الروم ٥٤)
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Lalu bekal apa yang harus dibawa kembali pulang ke asal?
Husein Muhammad. Cendekiawan Muslim Indonesia