Kabar duka datang dari dunia sufi dan ulama tarekat Naqsabandiyah, beliau adalah ulama kenamaan asal Amerika Serikat, Syekh Husham Kabbani dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (4/12/2024).
Dilansir dari Media Indonesia, Syekh Muhammad Hisham Kabbani dilahirkan di Beirut, Libanon, pada 28 Januari 1945/14 Shafar 1364 dari pasangan Al-Hajj Muhammad Salim Al-Qabbani Al-Husayni dan Al-Haja Yusra Utsman Al-‘Alayli Al-Hasaniyya.
Syekh Kabbani adalah seorang sarjana teknik kimia dari Universitas Amerika di Beirut, Lebanon. Ia kemudian belajar ilmu kedokteran di Belgia. Perjalanan intelektual Syekh Kabbani kemudian mengantarkannya di Fakultas Hukum Universitas Damaskus, Syria.
Sementara itu, perjalanan spiritual Kabbani yang lebih menonjol mengantarkannya hingga memimpin thariqat Naqsabandi Haqqani di Amerika. Sebagai seorang pemimpin muslim di negeri adidaya tersebut, Syekh Kabbani kerap terlibat dalam sayap dakwah internasional.
Dalam perjalanan dakwahnya, Syekh Kabbani terus berpesan untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap ekstremisme kekerasan kepada para pemimpin Muslim di seluruh dunia dari Afghanistan hingga Inggris. Kritik vokalnya terhadap ekstremisme sempat menuai kontroversi di antara beberapa Muslim Amerika.
Sebagai seorang pemimpin muslim di Amerika, Syekh Kabbani kerap terlibat dalam sayap dakwah internasional. Tercatat, ia pernah menjadi pembicara dan peserta pada pertemuan internasional di sejumlah negara seperti di Spanyol, Malaysia dan Indonesia.
Pada tahun 2003, Syekh Qabbani hadir dalam pertemuan dengan ribuan umat Islam di Masjid Istiqlal Jakarta. Kemudian pada 2012, Royal Islamic Strategic Studies Centre memasukkan Syekh Kabbani menjadi salah satu dari 500 Muslim paling berpengaruh.
Syekh Kabbani adalah salah satu dari ulama-ulama dunia ternama dalam sejarah Islam dan ilmu spiritual Sufisme. Sebagai deputi dari mursyid Tarekat Naqsybandi Haqqani, Syekh Kabbani juga merupakan pembimbing dan guru bagi sekitar 2 juta Muslim di seluruh dunia, khususnya di Amerika Serikat, Inggris dan Asia Tenggara.
Salah satu warisan terpenting dari Syekh Kabbani adalah gagasannya tentang Islam inklusif dan bagaimana ia melalui ajaran-ajaran sufinya ingin membangun gagasan toleransi keagamaan yang sangat kuat di tengah kehidupan global. Saking fanatiknya dalam menyuarakan perdamaian dan toleransi, beliau sering melakukan kampanye kontroversial dengan banyak mencurigai berbagai kelompok Islam garis keras di Amerika Serikat.
Terlepas dari itu, beliau adalah ulama sufi kelas dunia yang telah mewarisi pengetahuan dan keilmuan Islam yang patut dihargai.