PBNU Ambil Alih JATMAN dan Gelar Muktamar di Semarang pada Oktober 2024
samudrafakta.com

PBNU Ambil Alih JATMAN dan Gelar Muktamar di Semarang pada Oktober 2024

Hiruk pikuk ketegangan antara PBNU dan Pengurus JATMAN mulai menuai titik terang. Kabarnya PBNU telah mengambil alih kepengurusan JATMAN yang dipimpin oleh Habib Lutfi bin Yahya yang telah demisioner.

Perlu diketahui bahwa kepengurusan JATMAN di bawah Habib Lutfi secara periodesasi kepengurusan telah berakhir pada September 2023, itu artinya selama setahun penuh kepengurusan JATMAN sejatinya mengalami kekosongan kendati secara tidak resmi masih dipegang oleh Habib Lutfi.

Oleh sebab itu, PBNU selaku pimpinan tertinggi JATMAN melakukan tindakan-tindakan legal-struktural secara tegas untuk mengambil alih kepengurusan yang bertujuan untuk mengadakan Muktamar JATMAN untuk menetapkan dan memilih kepengurusan yang baru.

Pengambil Alihan kepengurusan JATMAN ini adalah hasil dari silaturahmi antara Idarah Wustha (setingkat Dewan Pimpinan Wilayah/Provinsi) JATMAN dengan PBNU di Hotel Bumi, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, 19 September 2024.

Dilansir dari Liputan9.id, bahwa silaturahmi Idarah Wustha JATMAN dengan PBNU dihadiri 15 dari 20 Idaroh Wustha JATMAN se-Indonesia. Sekjen Idarah Aliyah JATMAN KH. Marsyudi Syuhud juga dikabarkan hadir.

Ada empat poin hasil silaturahmi Idarah Wustha JATMAN dengan PBNU, di mana Idarah Wustha JATMAN menegaskan:

  1. Masa khidmat kepengerusan Idarah Aliyah sudah dinyatakan demisioner (terhoting sejak September 2023, red).
  2. Mendukung PBNU untuk mengambil alih kewenangan “Idarah Aliyah” JATMAN.
  3. Memohon PBNU segeraa menyelanggarakan Mukatamar JATMAN selambat lambatnya satu bulan setelah pernyatan ini disampaikan.
  4. Memohon agar Muktamar Jatman diselenggarakan di Semarang.

Apakah Langkah PBNU sudah Tepat?

Secara struktur keorganisasian, keberadaan PBNU yang mengambil alih JATMAN tentu saja sudah tepat. Sebab, pasca berakhirnya kepemimpinan Habib Lutfi sejak September 2023 tidak ada lagi proses administrasi terkait legalitas kepemimpinannya. Karenanya, langkah PBNU sudah bisa dikatakan tepat agar selanjutnya segera diadakan Muktamar.

Agenda Muktamar JATMAN akan digelar di kampus UNNES Semarang pada bulan Oktober 2024 mendatang. Hal ini bukan tanpa sebab, karena memang sejarah JATMAN menjadi Banom PBNU pada Muktamar NU ke-26 di Semarang. Sehingga ada konteks sejarah yang melatarinya.

Keputusan untuk mengadakan Muktamar ini juga sekaligus menegaskan bahwa sudah tidak ada lagi kewenangan Habib Lutfi dan pengurus lainnya untuk melakukan langkah-langkah organisasi. Dengan kata lain, PBNU lah yang akan mengurus semuanya.

Namun demikian, peralihan kepengurusan JATMAN melalui Muktamar ini harus dilakukan dengan cara-cara yang santun sehingga tidak menyisakan masalah lain dengan kepengurusan lama. Sebab, JATMAN sejatinya adalah perkumpulan para ulama senior yang mengurusi masalah tarekat kesufian. Artinya, mereka adalah para alim ulama yang tetap memiliki kedudukan tinggi.

Mengingat perkumpulan tarekat di Indonesia sangatlah banyak, baik dari mursyidnya maupun orang-orang yang terjaring mengikuti tarekat. JATMAN sendiri pada prinsipnya lebih merupakan gerakan kultural keagamaan, sehingga penyelesaian dengan pendekatan akhlakul karimah harus lebih dikedepankan.

Sumber: Liputan9.id

Editor: Rohmatul Izad

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *