Kepedulian Keluarga Rasulullah terhadap Anak Yatim
yatimmandiri.org

Kepedulian Keluarga Rasulullah terhadap Anak Yatim

Islamadina.org – Dalam tulisan kecil ini, penulis akan menyampaikan kisah yang menggambarkan bagaimana kepedulian keluarga Rasulullah terhadap fakir miskin, anak yatim, dan orang yang tidak mendapatkan akses ekonomi, ditengah keterbatasan ekonomi keluarga mereka.

Al-Imam Fakhruddin ar-Razi mengisahkan dalam tafsirnya:

Suatu hari cucunda Nabi Muhammad saw., Hasan dan Husein menderita sakit. Rasul saw. lantas menjenguk keduanya bersama dengan beberapa sahabat yang mendampingi.

Mereka pun berkata kepada sayyidina Ali ra. “Wahai Aba al-Hasan! Bernazarlah untuk kedua anakmu”.

Sayyidina Ali, sayyidah Fathimah dan Fidhdhah (budak perempuan keluarga sayyidina Ali) kemudian bernazar, jika Allah menyembuhkan Hasan dan Husain, maka mereka akan melakukan puasa tiga hari.

Hasan dan Husein pun sembuh dari sakitnya, keluarga tersebut kemudian melaksanakan puasa nazar, sementara keluarga Ali tidak memiliki apa pun untuk berbuka puasa.

Sayyidina Ali lantas berhutang tiga sha’ gandum, dari Syam’un, seorang Yahudi Khaibar.

Satu sha’ gandum tersebut kemudian digiling oleh sayyidah Fathimah, kemudian diolah menjadi roti sebanyak lima lempeng, sebanyak orang dalam keluarga tersebut.

Roti tersebut kemudian dihidangkan dan siap menjadi santapan buka mereka.

Tiba-tiba datang seorang pengemis di depan pintu rumah mereka. Pengemis itu mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum wahai keluarga Nabi Muhammad. Saya adalah salah seorang yang miskin dari kaum muslimin. Berikanlah aku makanan, semoga Allah memberikan kalian makanan dari hidangan surga”.

Lima keping roti itu pun mereka berikan kepada pengemis tersebut. Semalaman mereka tidak mengkonsumsi apapun kecuali hanya air minum, dan keesokan harinya mereka kembali melaksanakan puasa.

Saat waktu berbuka tiba, dan roti telah disiapkan, tiba-tiba datanglah seorang anak yatim untuk meminta makanan, maka roti itu pun diberikan pada yatim tersebut.

Mereka kemudian melaksanakan puasa nazar pada hari ketiga. Saat waktu berbuka tiba, datanglah seorang tawanan (asîr), maka hidangan berbuka mereka pun diserahkan pada tawanan tersebut.

Keesokan harinya, sayyidina Ali menuntun Hasan dan Husain menuju rumah Rasulullah saw. ketika Rasul melihat mereka, mereka dalam kondisi menggigil seperti anak burung karena kelaparan.

Rasul lantas berkata, “Sungguh tidak menyenangkan bagiku, kondisi yang aku lihat pada kalian”.

Rasul kemudian bangkit bersama mereka, dan beliau melihat sayyidah Fatimah dalam mihrabnya dengan perut menempel di punggungnya dan matanya tampak cekung.

Melihat keadaan tersebut, hati Rasulullah pun sedih.

Tidak lama berselang, malaikat Jibril turun dan berkata, “Ambillah Fatimah wahai Muhammad. Semoga Allah memberikanmu keselamatan dalam ahli baitmu”.

Kemudian Jibril membacakaan sebuah surat kepada Fatimah:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا ۝ نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا ۝ إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا ۝ فَوَقَٰهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّـهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan, ۝ (sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.” ۝ “Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.” ۝ Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan. (Q.S. Al-Insan: 8-11)

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut dan meneladani mereka dalam hal kedermawanan dan kepedulian kepada kaum muslimin yang kurang mampu; fakir miskin, anak-anak yatim, dan orang-orang yang tidak mendapatkan akses ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *